Page Nav

Breaking News:

latest

Menyusuri Tenun Indonesia, dari Aceh hingga Nusa Tenggara

Jakarta, CNN Indonesia -- Dari Sumatera hingga Kalimantan, dari Jawa hingga Nusa Tenggara, kain tenun tradisional Indonesia memiliki ciri ...


Jakarta, CNN Indonesia -- Dari Sumatera hingga Kalimantan, dari Jawa hingga Nusa Tenggara, kain tenun tradisional Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan beragam.

Tenun sendiri adalah teknik dalam pembuatan kain dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Tenun yang bagian benang vertikalnya disebut benang lungsi, sementara tenun yang bagian benang horizontalnya diikat disebut benang pakan. 

Namun, tidak semua motif tenun dibuat dengan teknik ikat tersebut, seperti songket yang ditenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak. Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya.

Pembuatan kain tenun tersebar di beberapa daerah di Indonesia, dan di setiapnya memiliki karakter berbeda-beda dan unik. 

Sumatera 

Aceh. Terkenal dengan kain tenun songketnya yang gemerlap, warna, corak dan berkilau emas. Ada makna filosofis mendalam di balik tenun yang sudah berusia tua dan turun temurun ini. Tenun berkembang di Aceh Besar, Selatan, Pidie, dan Aceh Barat. Motifnya yang terkenal yakni Bungong yang memuat petikan ayat suci Al Quran untuk penutup kepala atau selendang. Lainnya, motif bunga delima.

Sumatera Utara, Batak. Tenunnya disebut ulos. Ada beberapa macam ulos tergantung peruntukannya, baik adat, suka cita ataupun dalam berduka. Rata-rata warna netral, hitam dan cokelat, dan kadang cerah. 

Sumatera Barat, Minangkabau. Tenun yang populer yakni songket, dengan menggunakan benang emas. Biasa dikenakan untuk upacara adat. Tenun songket ternama di antaranya Pandai Sikek dan Silungkang.

Jambi. Songket. Bedanya ada pada motif, yang banyak khas daerah seperti motif durian pecah sampai suluran kembang dengan dominasi warna merah, hitam dan biru. 

Riau. Tenun Siak atau lebih dikenal Songket Siak, pada awalnya dibuat terbatas bagi kalangan bangsawan seperti Sultan dan keluagra kerajaan Istana Siak. Motifnya tumbuh-tumbuhan dan hewan, antara lain motif pucuk rebung, bunga teratai, semut beriring dan siku keluang.

Palembang. Songket. Konon sudah dikenal teknik menenun dari kerajaan Sriwijaya. Motifnya khas misal seluruh bagian kainnya terbuat dari benang emas dengan motif pucuk rebung.

Lampung. Tapis. Tenun ini menjadi ciri khas kain asal Lampung dengan berbagai motif khas daerah.

Jawa

Jawa Barat. Tenun Garut dan tenun Sukabumi, kain tenun umumnya bermotif kontemporer dan berbentuk geometrik.

Banten. Tenun Baduy. Tenun khas suku Baduy ini punya ciri khas tersendiri. Proses pembuatannya tak singkat, dan tergolong tenun bermotif rumit berupa garis warna-warni dan motif yang terinspirasi dari alam.

Jawa Tengah. Jepara. Tenun ikat Troso, desa yang sebagian besar penduduk pengrajin tenun. Dibuat dari helaian benang pakan atau benang lungsi yang sebelumnya diikat dan dicelupkan dalam zat pewarna alami. 

Solo/Yogyakarta. Lurik. Dulu dikenal sebagai jenis kain murah dan jadi elemen pelengkap sekarang tidak lagi. Motif garis klasik dalam warna solid menjadi ciri khasnya.  

Jawa Timur. Dikenal dengan Tenun Tuban, dari sebelah barat daya kota Surabaya. Motifnya memperlihatkan pengaruh kuat China, seperti corak Lokcan. Motif lainnya menunjukkan ragam hias flora dan fauna yang tersusun datar, dekoratif, dengan ciri garis meruncing yang disebut ririnan. Selain dari China, ada juga pengaruh motif Cirebon. Dengan dominasi warna-warna alam, biru gelap, merah, dan putih.

Kalimantan 

Kalimantan Timur. Tenun Doyo. Termasuk tenun ikat yang benang dari bahan dasar serat daun khas. Motif diambil dari corak bentuk hewan, tumubuhan dan mitologi. Warnanya kerap merah, cokelat, dan hitam. 

Kalimantan Selatan. Tenun Pagan. Yang paling terkenal dan konon menjadi incaran desainer dunia karena corak unik yang mudah diaplikasikan ke berbagai mode. 

Kalimantan Barat. Songket Sambas.  Kain songket dengan ciri khas motif  Itik Pulang Petang, dan sangat diminati oleh negara Brunei. Ada juga lainnya, Tenun Sintang, kain tenun ikat dengan motif dan warna khas oranye - terakota dengan pewarnaan alam.

Sulawesi 

Sulawesi Selatan. Tenun beragam, di antaranya ada tenun Toraja dan Sengkang. Tenun Toraja menjadi perlambang status sosial yang dibuat dengan teknik ikat dan megah. Tenun kerap dipakai untuk upacara sakral dan kematian dengan motif bercorak tongkangan. Sementara tenun Sengkang, yang ada juga menyebutnya tenun Bugis atau Makassar, bermotif unik dan warna cerah.

Sulawesi Tenggara. Tenun Buton. Awalnya menjadi busana melambangkan status seorang wanita. Motifnya corak khas daerah seperti delima bongko dengan berbagai pilihan warna, seperti merah, oranye, biru dan hijau. 

Sulawesi Barat. Tenun Mandar punya beragam corak, di antaranya corak sarung kotak-kotak dengan garis vertikal lurus dan melintang berpotongan satu dengan yang lain. Diproduksi di sentra tenun seperti Balanipa, Tinambung dan Limboro. Penamaannya berdasarkan warna alami, garis, penisbahan kepada jabatan, tumbuhan, benda, makanan, dan kota.

Sulawesi Tengah. Tenun Donggala. terdiri dari 2 jenis tenun yaitu tenun Bomba dan Tenun Subi. Tenun ini biasa dipakai untuk berbagai acara besar, seperti pesta pernikahan. Selain itu juga untuk dukacita dengan warna hitam dan ungu. Tenun ini kaya akan motif dengan dominasi corak tumbuhan. bunga mawar, terung, dan kamboja

Nusa Tenggara 

Nusa Tenggara Barat. Lombok. Bima dan Sasak adalah dua daerah penghasil tenun dengan motif ternama, seperti garis-garis loreng dan segitiga zigzag. Ada juga motif kembang segienam dan kotak-kotak. 

Nusa Tenggara Timur. Di sini banyak sekali sentra tenun, di antaranya Sumba, Ende, Manggarai, Alor. Tenun menjadi bagian dari keseharian masyarakat dengan motif beragam tergantung daerah masing-masing. Di Ende Flores, misalnya motif populer yakni belah ketupat dan segitiga.

Maluku 

Maluku Tenggara BaratTenun Ikat Tanimbar dari Maluku Tenggara Barat juga tak bisa diabaikan begitu saja. Kekayaan motif dan warnanya menguat dengan dominasi garis-garis. Di antara motif yang populer ada sair, tunis, bunga anggrek, dan bulan sabit. 
 
Bali 

Tenun ikat Endek. Motifnya beragam dan dianggap sakral. Motif patra dan encak saji bersifat sakral dan untuk upacara keagamaan. Motif lainnya yakni flora, fauna dan tokoh pewayangan.

Tenun Gringsing. Jenis kain tenun yang khas karena menggunakan teknik ikat ganda dari desa Tenganan Bali.

No comments